Flasf vortex
Senin, 23 Agustus 2010
Potensi Kab. Rejang Lebong
1. PARIWISATA
Rejang Lebong terletak di sepanjang Bukit Barisan dengan 47,35% wilayahnya berada pada ketinggian 500-2000 M diatas permukaan Laut, dengan kondisi alam yang berbukit dan berudara sejuk serta pemandangan yang indah, Obyek wisata Bukit Kaba merupakan salah satu obyek wisata alam dengan luas + 100 Ha, yang sangat potensial dengan ketinggian 1964 m dari permukaan Laut dan terletak 18 km dari Ibu Kota Kabupaten, dan 42 Km dari Kota Lubuk Linggau, menuju Puncak Bukit Kaba dapat ditempuh dengan dua cara yaitu dengan berjalan kaki melewati jalan setapak dan menggunakan kendaraan Roda Empat ( Jeep ) karena jalan telah diaspal. Flora dan Fauna yang terletak di Obyek Wisata Bukit Kaba antara Lain :
* Flora : Pasang, Umbel-umnelan, Pandan berduri, Bunga Raflesia Arnoldi dan Bunga Bangkai.
* Fauna : Bunglon, Tupai, Burung Tanah, Monyet, Musang, Siamang, Beruk, BurungRaja Udang, Burung Kutilang Emas, Burung Elang dab satwa langka yang dilindungi seprti Harimau Kumbang, Harimau Belang, Kijang dan Rusa.
Daya tarik dan keistimewaan yang memilki Obyek Wisata Bukit Kaba sangat cocok bagi pengunjung yang memilki hobby berpetualang, udara yang sejuk, keunikan dan keutuhan sumber daya lama serta panorama alam dengan pandangan lepas, selain itu di Bukit kaba terdapat Kawah Vulkanik yang masih Aktif.
WISATA ALAM
* Bukit Kaba
Bukit Kaba merupakan objek wisata yang sangat indah dengan kawah yang masih aktif, dapat dikembangkan menjadi objek wisata alam yang memiliki daya tarik yakni kenyamanan dan kesejukan udara, kawah vulkanik yang masih aktif, keunikan dan keutuhan sumber daya alam serta keindahan panorama alam dengan pandangan lepas. Selain itu bagi para pencinta alam, bukit ini sering di jadikan tempat berkemah.Hal ini terbukti dengan adanya acara setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus di puncak Bukit.
Luas Wilayah : 100 ha, Jarak dari Kota Curup : 20 Km ( Timur laut Kota Bengkulu), dapat di tempuh dengan kendaraan jenis Jeep atau kendaraanroda empat double gardan. Sarana dan Prasarana : adanya jalan hingga sampai ke bibir kawah, tempat parkir kendaraan, tangga naik hingga ke puncak kawah, berkemah dan track wisata.
Flora : Pasang, umbel - umbelan, pandan puri, bunga raflesia dan bunga bangkai.
Fauna : Bunglon, Tupai, burung tanah, Monyet, musang, siamang, beruk, burung raja udang, burung kutilang mas, burung elang dan satwalangka seperti harimau, kijang dan rusa.
* Danau Mas Harun Bastari
Objek Wisata Danau Mas Harun Bastari (DMHB) terletak di Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang Lebong, Objek wisata DMHB ini terletak 17 Km dari Kota Curup yang berada dipinggir jalan raya antara Kota Curup dengan Kota Lubuk Linggau, dan dapat dijangkau dengan berbagai kendaraan, Danau ini merupakan kawasan Otorita Khusus Wisata, dengan luas 3.600 Ha. Sarana yang ada dilokasi Danau Mas ini antara lain : Pos Penjaaan, WC Umum, Musholla, Tempat Parkir, Tempat Bermaian Anak-anak, kantin, Aula dan untuk mengeliling Danau, kita dapat menyewa perahu yang telah disiapkan Oleh Dinas Pariwisata. Disekitar Danau Mas ini tersedia gedung yang memadai guna menunjang Wisata Konferensi, dimana gedung tersebut dapat dijadikan sarana bagi pertemuan fomal dan informal, baik oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat, selain itu banyak pula berdiri Villa-villa dan Café yang indah yang dimiliki oleh Pemerintah maupun pribadi yang dapat disewa oleh pengunjung.
* Suban Air Panas
Suban Air Panas merupakan obyek wisata alam yang sudah lama diminati masyarakat, karena terdapat kolam air panas. Obyek wisata ini masih terus dikembangkan dan ditata dengan baik sehingga mampu menarik wisatawan mancanegara. Obyek wisata ini terletak + 6 Km dari Kota curup, selain merupakan tempat rekreasi yang menyenangkan, air panas di Obyek wisata ini mengandung mineral untuk penyembuhan berbagai penyakit kulit, pegal linu dan rematik. Disekitar lokasi ini juga terdapat air terjun yang indah dengan ketinggian - + 90 M dengan air yang jernih dan dingin. Selain itu juga terdapat batu yang dianggap keramat yang diberi nama “Batu Menangis” oleh masyarakat setempat setempat. Konon kabarnya orang-orang tertentu membawa sejumlah hewan peliharaan dan memotong untuk mendapatkan keberkahan dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Jumlah pengunjung ke obyek wisata ini mewncapai + 7500 orang/bulan dan untuk menuju obyek ini jaraknya + 1 Km dari jalan Negara.
WISATA SEJARAH
Rejang Lebong meninggalkan banyak catatan sejarah masa lampau yang penuh romantika perjuangan. Banyak peninggalan sejarah itu, selain sebagai obyek sejarah itu sendiri, sekaligus bisa dikembangkan menjadi obyek wisata yang menyenangkan. Banyak peninggalan sejarah masa lalu yang masih tersimpan rapi di Kabupaten Rejang Lebong, terutama yang berhubungan dengan datangnya bangsa asing seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Dari sejumlah peninggalan sejarah masa lalu, peninggalan masa penjajahan Jepang yang menguasai Indonesia antara 1942-1945, adalah yang paling menonjol. Banyak peninggalan sejarah dari negeri Matahari Terbit selama masa pendudukan mereka di Indonesia. Dalam rangka melestarikan peninggalan Jepang yang merupakan saksi bisu dari kekejaman bangsa Jepang di Kabupaten Rejang Lebong dan untuk menjajaki kemungkinan peninggalan itu dijadikan obyek wisata.
WISATA BUDAYA
Kabupaten Rejang Lebong juga layak dijadikan tujuan kebudayaan, kota ini sangat kuat dengan kebudayaannya yang keunikannya tampak dalam apa yang disebut adat rejang. Pandangan hidup dan ikatan adat istiadat masyarakat rejang sangat kuat dan hubungan kekerabatan merupakan jalur dalam menjembatani persaudaraan.
Selain adat, masyarakat rejang memiliki berbagai karya kesenian. Tari Kejei adalah jenis yang paling populer di daerah ini. Tari Kejei memadukan seni (nyanyi) dan tari. Seni ini menunjukkan kepribadian masyarakat pesisir yang memiliki perasaan halus, dan tenggang rasa tinggi, luwes, seluwes gelombang Samudera Indonesia yang kejar-mengejar.
Umumnya kesenian (nyanyian) masyarakat rejang merupakan pantun bersahut-sahutan,berisikan nasehat, sindiran dan kasih sayang. Dan rejang memang kaya dengan lagu dan tari, di antaranya yang cukup dikenal adalah tari kejei.
Semua tarian itu bisa diolah menjadi tontonan menarik bagi wisatawan, entah sebagai obyek tersendiri, ataupun dikemas dalam satu paket bersama kunjungan wisata alam, wisata sejarah dan lain-lain. Seperti juga kekayaan sumber daya perikanan, pengembangan wisata budaya akan dapat mendukung misi mewujudkan pariwisata yang menghasilkan devisa, menciptakan peluang investasi, memperluas dan meratakan kesempatan berusaha dan membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar