Flasf vortex
Senin, 23 Agustus 2010
Gambaran Umum Kab. Rejang Lebong
GAMBARAN UMUM KABUPATEN REJANG LEBONG
Curup adalah ibukota Kabupaten Rejang Lebong yang berjarak 85 km dari ibukota Provinsi Bengkulu, 55 km dari Kota Lubuk Linggau (Sumsel), 484 km dari Palembang Sumsel) dan 774 km dari Tanjung Karang (Lampung). Sementara kecamatan terjauh dari kota Curup adalah Kecamatan Kota Padang (67 km).Secara umum kondisi fisik Kabupaten Rejang Lebong memiliki Kelerengan datar sampai bergelombang, Jenis Tanah: Andosol, Regosol, Podsolik, Latasol dan Alluvial, Tekstur Tanah: sedang, lempung dan sedikit berpasir dengan pH tanah 4,5 – 7,5, Kedalaman efektif Tanah sebagian besar terdiri atas kedalaman 60 cm hingga lebih dari 90 cm. Kabupaten Rejang Lebong tergolong daerah agraris yang sejuk dan banyak menghasilkan berbagai produk hasil bumi berupa hasil pertanian.
Setelah menelusuri hutan-hutan belantara, kini telah hadir sebuah sosok Bumei Pat Petulai yang cantik dan modern. Kota yang berada di punggung Bukit Barisan itu kini tampak benar-benar makin berseri di tengah kota-kota lain yang tengah berbenah diri. Dari kisah sebuah dusun penuh onak dan duri, kini Rejang Lebong semakin elegan dilengkapi berbagai fasilitas perkotaan. Jalan-jalan mulus tersedia, jasa transportasi bukan lagi persoalan, serta media komunikasi seperti surat kabar, radio, televisi hingga warung telekomunikasi sudah masuk ke sudut-sudut gang kota ini. Rejang Lebong kini memang bukan lagi "tanah tak bertuan" kawasan ini sudah mencapai derajat dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Tersedianya sarana dan prasarana sosial ekonomi yang cukup memadai serta pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, telah memungkinkan pula terjadinya pemerataan pembangunan di kabupaten Rejang Lebong sehingga masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dari tahun ke tahun terus berkurang.
Luas wilayah menurut ketinggian dari permukaan laut:
- < 100m meliputi 2250 Ha (1,48 %) - 100 - 500 m meliputi 48.324 Ha (31,88%) - 500-1000m meliputi 64.345 Ha (42,49%) - 1000 > 100 mmeliputi 36.657 Ha (24,15%)
Penduduk Kabupaten Rejang Lebong dari 15 kecamatan sebanyak 247.451 jiwa dengan rincian laki-laki sebanyak 124.605 jiwa sedangkan perempuan sebanyak 122.846 jiwa. Kondisi masyarakat pada umumnya stabil dan mantap, hal ini dapat dilihat dari kerukunan hidup beragama dan kepercayaan, disamping itu tersedianya prasarana dan sarana pendidikan dan sarana kesehatan yang tersebar pada tiap kecamatan sampai desa.
kabupaten rejang lebong terletak disebelah timur propinsi bengkulu secara geografis terletak di daerah perbukitan dengan mayoritas penduduk sebagai petani dan memiliki luas wilayah 151.580.57 Ha yang terdiri dari suaka alam dan pelestarian alam seluas 31.029.57 Ha, TNKS Lindung seluas 22.013.89 Ha dan kawasan budidaya serta areal pegunungan seluas 98.563 ha
karena Topografi kabupaten rejang lebong yang berbukit-bukit dan bergelombang dan banyak sekali daerah wisata yang telah dan sudah dikembangan antara lain objek wisata Danau Mas Harun Bastari, Objek Wisata Bukit Kaba, Objek Wisata Danau Talang Kering, dan masih banyakl lagi potensi objek wisata yang belum dikembangkan seperti air terjun kepala curup, air terjun curup embun, perkebunan teh yang mempunayi danau,dan banyak lagi objek wisata yang belum sama sekali tersentuh oleh pembangunan mengingat kurangnya dana, sarana dan prasarana untuk menunjang pengguna jasa pariwisata tersebut sehingga perlu terobosan dalam menggali Pendapatan Asli daerah (PAD) Kabupaten Rejang Lebong untuk mensejahterakan masyarakat sekitar lokasi objek wisata.
MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
Masyarakat Kabupaten Rejang Lebong merupakan masyarakat yang kaya akan nilai-nilai luhur daerah, yang dapat dimanfaatkan dalam percepatan pembangunan. Sebagai masyarakat yang memiliki bahasa, aksara dan budaya sendiri, nilai-nilai luhur tersebut telah mengakar dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tanpa harus terjadi tumpang tindih dengan nilai-nilai budaya bangsa. Diantara berbagai nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat terdapat beberapa nilai-nilai luhur yang ianggap dominan dan mempunyai kontribusi terhadap keberhasilan pembangunan di daerah ini. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain Gotong royong, Musyawarah dan mufakat. Gotong royong, Musyawarah dan Mufakat adalah nilai-nilai luhur yang masih sangat melekat dalam masyarakat ini.
* Gotong Royong
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Kabupaten Rejang Lebong, aktivitas yang didasarkan pada semangat gotong royong masih tetap dilaksanakan baik dalam kelompok-kelompok kecil yang mempunyai hubungan kekeluargaan maupun dalam kelompok-kelompok masyarakat dalam suatu dusun atau desa. Ungkapan "tei ne tanggung jawab besamo, ban benek, lengan sarno-samo masung" yang secara turun temurun diwariskan dan dijiwai oleh masyarakat di Kabupaten Rejang Lebong merupakan nilai-nilai luhur Dalam hal tolong menolong ada juga ungkapan yang berbunyi " kasiak mbales sayang betimbang, ade tepok tebis, ade tanjung menyuung" yang lebih kurang terrjemahannya "kasih dibalas sayang dipertimbangkan, ada tebing di tepi air runtuh ada tanjung menjelma" Maksud dari kiasan ini adalah budi baik dan kasih sayang tidak akan sia-sia. Ungkapan ini pada dasarnya menganjurkan agar anggota masyarakat selalu berbuat baik, tolong –menolong, jangan kikir dengan harta benda dan ilmu pengetahuan.
* Musyawarah dan Mufakat
Sebagai kelompok masyarakat yang secara historis telah ada sejak zaman Majapahit dahulu, budaya bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan terhadap sesuatu yang harus diputuskan untuk kepentingan bersama telah lama dipraktekan dalam kehidupan masyarakat Kabupaten Rejang Lebong. Ungkapan kio sesudo keker abis, mbeak nyesoa kedong bilai, mbeak nyeletuk kedong malem. Nyesoa coa ko nyesoa bae. Soa nu moi pateak indoi, nyeletuk moi pateak nangis. Kecek nik supayo ko micik, kecek lai supayo ko metai. Mbeak ko micik sesu'ang. Supayo ko metai ngen pupuk kaum", yang dalam bahasa Indonesia lebih kurang berarti "renungi secara mendalam, pikir sampai habis. Jangan menyesal dikemudian hari, jangan menggerutu di kemudian malam. Sesalmu bukan sembarang sesal. Sesalmu akan menimbulkan tangis, gerutumu akan menimbulkan isak. Kata halus supaya kau resapkan, kata jelas supaya kau artikan. Jangan kau resapkan sendiri. Supaya engkau artikan bersama-sama dengan sanak keluarga". Ungkapan ini merupakan anjuran agar selalu bermusyawarah dengan sanak famili dalam menghadapi persoalan-persoalan yang rumit dalam keseharian kita untuk mencari jalan keluarnya. Ungkapan "Pat sepakat, lemo sernpurno" sebenarnya menunjukan bahwa proses musyawarah untuk mufakat dalam masyarakat dapat saja dilakukan tanpa harus melibatkan pimpinan formal mereka. Kehadiran pemimpin hanyalah sebagai penyempurna dari kesepakatan yang dilakukan oleh masyarakatnya.
* Kesenian
Kesenian Kabupaten Rejang Lebong memilki ciri khas tertentu salah satunya Tari Kejei, tarian ini tidak bisa ditarikan disembarang tempat dan acara, mengingat tari ini merupakan tari persembahan yang digelar untuk menyambut tamu yang di agung atau kunjungan pertama, untuk kunjungan selanjutnya tidak digelar lagi, karena tamu tersebut sudah dianggap warga Rejang Lebong.
* Bahasa
Bahasa Rejang adalah suatu alat komunikasi masyarakat Rejang dalam menyampikan maksud dan tujuan baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa rejang adalah bahasa yang dipergunakan masyarakat Rejang Lebong sebagai bahasa lisan untuk menyampaikan maksud dan tujuan di rumah maupun di luar rumah dan dalam pergaulan sehari hari. Peranan bahasa rejang menunjukkan keberadaanya ditengah-tengah masyarakat, di sekolah, upacara adat dan upacara keagamaaan. Bahasa rejang telah menjadi bahasa pengantar yang tidak akan dilupakan masyarakat rejang baik di kampong halaman maupun di perantauan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar